16.2.10

Review ZZ, Enphilia dan Baby Oz


Sekitar sebulanan ini, saya mencobakan tiga
popok Indonesia bagi si kecil. Buat yang menunggu2 review saya, ini dia....

Zigie Zag
  • Berhubung saya tidak beli insertnya, jadi sistemnya trial and error nih dengan menggunakan insert2 yang ada di rumah. Pernah pakai muslin dilipat spt utk lapisan penyerap di dalam flat diapers. Pernah juga pakai insert microfiber-nya BG dilapis dengan insert bambu Lulu Nature. Selain itu, pernah pakai prefold diapers, dilipat memanjang. Namun, yang paling oke dan ngga cepat bocor adalah saat menggunakan insert bambu-nya Eco Blanc. Insert tersebut modelnya spt lembaran kain dan harus dilipat2. Begitu dimasukkan ke dalam pocket, otomatis ada 6 layer penyerap. Pemakaian 3 jam masih aman. Kalau insert yg lain, maksimum 2 jam saja. Kalau lebih, suka bocor dari samping. Saya pernah juga coba satu cara yg disarankan seorang ibu (blash..., ngga bisa describe tp intinya jangan sampai ada celah di lingkar paha). Not bad sih tips ini. Apalagi kalau insertnya Eco Blanc punya.
  • Jatuhnya di badan si kecil, oke. Ngga bulky. Yah, mungkin krn si kecil sudah 9 bulan ya waktu pertama coba ZZ.
  • Motif polkadot pink-nya, saya suka... ^_^
  • Ada laundry tab-nya, memudahkan pencucian.
Enphilia
  • Seperti yang dituliskan dalam sitenya, popok ini tidak ada lapisan PUL-nya. Namun tidak membuat kebocoran, hanya sedikit lembab. Agak2 mirip dengan popok Sweet Nights. Idem dgn ZZ, saya tidak membeli insert khusus. Dengan bbrp kali mencoba variasi insert yg ada di rumah, saya simpulkan bhw hampir semua insert oke2 saja. Namun favorit saya adalah gabungan microfiber dan bambu. Untuk pemakaian siang, popok ini bisa sampai sekitar 4 jam. Namun saya pribadi prefer mengganti popok setiap 3 jam kecuali untuk tidur malam (Enphilia tidak pernah saya pakaikan utk malam).
  • Cutting-nya bagus. Pas di badan anak saya.
  • Tidak ada laundry tab, jadi kalau di mesin cuci, akan tempel-menempel dengan cucian yang lainnya.
  • Maunya warna merah fanta, tapi kehabisan. But warna ungu-nya juga not bad.
Baby-Oz
  • Dibanding dua di atas, popok ini paling mengecewakan. Pertama, karetnya kendor sekali. Jadi di paha anak saya terlihat longgar, sangat longgar. Saya coba adjust snap-nya, tapi sama saja. Hasilnya, dipakai sebentar sudah bocor, walaupun saya pakai insert bambu.
  • Sementara ini, popok Baby-Oz kami beristirahat dengan tenang dalam lemari popok.

Voila! Ini dulu yaah...

PS. Posted in mailing list


Share/Bookmark

No comments: