4.3.10

Perawatan Popok Kain (2)

Blog ini ttg perawatan popok kain yg saya lakukan setelah usia bayi di atas 4 bulan, dimana:
  • mulai bela-beli pocket diapers (jadi tdk melulu fitted dan flat)
  • usia 6 bulan, anak saya mulai makan solid food
Kurang lebih sama dengan blog terdahulu, namun ada sedikit perubahan:

Peralatan Tempur

Pertama, Bambino Mio Fresh masih dipakai namun tidak utk perendaman pada popok ber-PUL (PUL tdk disarankan utk direndam krn khawatir mempengaruhi lapisan waterproof-nya).

Kedua, bucket dan net Bambino Mio masih dipakai utk merendam. Namun berhubung pup sudah solid, jadi tidak banyak lagi popok yg terkena noda (means, saya ngga rendam). Jadi, skrg saya pakai 2 ember. Satu utk merendam popok non-PUL dan insert yg bernoda (bucket Bambino Mio - namun pada prakteknya bucket ini tidak sering digunakan), satu lagi utk menyimpan sementara popok2 yg kena pipis sampai waktunya mencuci.

Ketiga, cairan pencuci Maison Vert masih setia. Namun takarannya sudah dikurangi krn bila spt dulu lagi, popok yang ber-fleece jadi agak bau. Setelah dikurangi, aman deh.

Pembilasan

Langsung saya masukkan semua ke mesin dengan program membilas. Ditinggal sebentar, kelar deh bilasannya. Setelah itu baru dipasang program mencuci.

Pencucian

Sesuai anjuran produsen popok kain, kami mencuci dengan suhu 40 derajat saja karena suhu tersebut sesuai untuk popok kain dan juga celana proteksi (bahan PUL).

Pengeringan

Semua popok dan celana proteksi (terjemahan dr bahasa perancisnya :D, maksudnya diaper cover) dijemur secara alami, tidak menggunakan mesin pengering (karena utk beberapa jenis popok tidak disarankan menggunakan mesin pengering).

Secara umum, sejak anak saya mulai solid food dan pupnya menjadi solid, tidak pernah lagi ada kejadian pup bleber sampai mengenai popok. Artinya, tugas mengucek jauh berkurang.

LU: Sep 10


Share/Bookmark

No comments: