28.8.09

Tentang Demain Propre


Popok kain Demain Propre yang saya belikan untuk si kecil beberapa bulan lalu, semakin hari ternyata semakin mantap daya serapnya. Mungkin ini karena insert terbuat dari bahan bambu dimana dikatakan bahwa daya serap akan maksimal bila sudah dicuci sekitar 10 kali (just as written di websitenya). So, terus terang saya semakin puasss...

Hal lain yang saya perhatikan adalah, popok ini tetap akan lebih baik untuk digunakan si kecil saat ia TIDAK sedang tidur. Karena apa? Lapisan PUL-nya breathable (koreksi dari review sebelumnya yang saya katakan bocor) dimana kalau pipisnya banyak dan kelamaan tidak diganti, maka akan lembab dan sedikit rembes keluar. Nah, kalau cuma dipakai saat main di tapis atau duduk di transat, kita bisa cek suatu waktu. Begitu si kecil gelisah atau kita pegang bagian dalam popoknya basah, langsung deh diganti. Coba kalau sedang tidur (terutama malam), kadang suka bablas lama, dan saya kadang sibuk di dapur atau sibuk tidur juga *_* Nah, sebaiknya pakai di siang hari pas waktu bermain saja. Bisa sih dipasangkan celana proteksi supaya aman saat tidur. Namun jadinya double PUL ya. 

Menurut teman yang menggunakan popok ini, dia menambahkan insert (atau doubler ya?) untuk penggunaan malam. Hm, boleh juga idenya... Seperti yang ditulis dalam buku kebetan saya, untuk penggunaan malam hari atau tidur siang, tambahkan doubler atau insert di dalam popok (di luar doubler atau insert yang sudah ada).



Share/Bookmark

27.8.09

Swaddlebees Econappy


Kalau yang ini sudah dicoba oleh si kecil. Hasilnya? Oke deh... Memang produk bagus itu ngga bisa bohong walaupun barang second. Kalau mau bicara ttg tampilannya, memang saya kurang sreg dgn insert-nya yang sudah jelek bener. Tp waktu dicobakan, daya serapnya oke tuh. Mungkin karena bahannya dari hemp ya? Selama masih oke, tak masalah... Toh kalau suatu saat mau ganti insert, bisa saja. Yang penting pocket diaper-nya udah mantep.

Tambahan, kalau dipakainya dgn sistem All-in-Two, kayaknya tetep aja basah sampai kena lapisan dalam outer-nya. Jadi, saya tetap harus mencuci semuanya.

PS. Di site Swaddlebees disebutkan bahwa pemakaian diaper ini bisa dengan sistem pocket maupun AI2.


Share/Bookmark

Bienvenue Mes Sweet Nights!


Akhirnya, Sweet Night hadir di rumah saya, bukan hanya dalam mimpi... Popok malam terbaik versi Baby Planete ini sudah lama saya dambakan. Ingin membeli, tp kok mahal. Apalagi semua popok keluaran La P'tite Prairie ini memakai ukuran, bukan one size, jadi berasa makin mahal aja deh.

Namun keinginan tetap ada. Dengan rajinnya, saya mencari second-nya di ebay maupun site produk second lain. Sialnya, semua produk second La P'tite Prairie (Sweet Light, Sweet Classic, Sweet Night) harganya tetap tinggi di pasaran. Sampai suatu hari, di leboncoin.fr ada seorang ibu yang menjual aneka ragam popok kain milik anaknya, dan beberapa di antaranya ada Sweet Night. Harganya pun reasonable buat kantong saya. So, why not?

Setelah datang barangnya, saya bahagiaaa sekali. Masih bagus dan mantap, tebal pula, benar-benar popok buat malam hari. Ternyata memang wajar kalau harganya mahal. Karena lapisan doubler-nya tiga lapis dan itupun dilipat menjadi tiga (jadi praktis 9 lapis), bahannya pun dari bambu kecuali satu lapis yang tepat mengenai bottom sang bayi (dari fleece). Kemudian, bahan luarnya itu yang istimewa. WindPro man... Menurut buku sih, memang cocok untuk popok malam karena kalau malam si baby tidurnya lama sehingga bila menggunakan popok dgn PUL non-breathable, kurang baik bagi kulitnya (tertutup, ngga bernafas). Nah, bahan dengan WindPro ini justru tidak menghambat kulit untuk bernafas sehingga aman dikenakan dalam jangka waktu panjang.

Total ada 2 buah Sweet Night dan ukurannya L. Sepertinya cukup, terutama bila nanti si kecil sudah tidak terbangun di tengah malam untuk menyusu, jadi dia bisa bablas tidur sampai pagi. Habis satu dipakai, paginya segera dicuci. Malam berikutnya, pakai yang kedua, besoknya langsung dicuci, dan seterusnya. Namun, hrs menunggu sebentar lagi supaya si kecil bisa mengenakannya karena selain dia masih dua kali bangun saat tidur malam hari, berat badannya pun belum mencapai 8 kg (900 gram lagi euy...).


Share/Bookmark

17.8.09

Perawatan Popok Kain

Demi menjaga dan merawat kondisi popok tetap baik (sehingga bisa dijual lagi nanti... hoho...), saya benar-benar mengikuti apa yang disarankan oleh produsen popok kain (khususnya untuk brand yang saya pakai) serta tips-tips yang ada di buku panduan saya.

Peralatan Tempur



Pertama, Bambino Mio Fresh yaitu bubuk anti bakteri yang juga berfungsi untuk menghilangkan bau pada rendaman popok dan sebagai pemutih alami. Bubuk ini saya gunakan juga dalam pencucian sesuai yang dianjurkan oleh petunjuk produk.











Kedua, Nappy Bucket atau ember dengan penutup-nya Bambino Mio yg sudah dibuat sedemikian rupa sehingga langsung bisa dipasangkan dgn jaring-nya (laundry net). Laundry net, idem, produk Bambino Mio juga. Satu pack isinya dua, jadi bisa dipakai bergantian (kalau yang satu sdg masuk mesin cuci, yang satu lagi bisa dipakai). Net ini fungsinya untuk mempermudah pengangkatan/pemindahan popok dari bucket ke mesin cuci (untuk sebagian orang, net spt ini digunakan untuk menjaga keawetan popok selama pencucian). Dalam prakteknya, utk memindahkan/mengangkat laundry net yg penuh tidaklah mudah krn semua basah (lebih berat). Alhasil, ada beberapa jahitan yang terbuka. Saya akhirnya mengurangi dulu isi jaring (beberapa popok kain diperas kemudian dimasukkan ke mesin cuci) baru deh diangkat sisa-sisa popok dan doubler yang ada.



Ketiga, cairan pencuci Maison Vert. Tentang lessive atau deterjen pencuci ini, kami melalui proses yg cukup panjang sampai akhirnya kami menemukan dan memakainya. Awalnya kami membeli Le Chat Bébé dan digunakan untuk mencuci semua baju bayi yang kami terima dari teman2. Ternyata, Le Chat Bébé ini tidak dianjurkan untuk mencuci popok kain dan kami disarankan membeli larutan pencuci organik. Maka, dibelilah Arbre Vert ukuran besarrr... Setelah pesanan popok kain Lulu Nature datang, dalam kertas manualnya ditulis bhw Arbre Vert pun tidak dianjurkan karena mengandung glycerin yang dapat mempengaruhi daya serap popok kain Lulu Nature. Mereka menulis beberapa brand larutan pencuci yang baik salah satunya Maison Vert. Akhirnya, beli lagi Maison Vert... Le Chat Bébé dan Arbre Vert tetap bisa digunakan untuk baju2 bayi atau cucian lainnya.

Perendaman

Popok kain jenis flat dan fitted diapers bisa direndam. Jadi, sejak awal saya selalu merendam terutama yang terkena kotoran/pup bayi (tentunya setelah dikucek dulu). Perendaman ini lamanya maksimal 2 hari saja. Jadi kalau saya sedang lelah dan tidak bisa mencuci dlm satu hari, maka masih oke untuk mencuci di hari berikutnya.

Kalau popok kain yang ada lapisan PUL dan juga celana proteksi (diaper cover) berbahan PUL, saya tidak berani rendam karena dikatakan dapat merusak bahan (nanti malah tidak water resistant lagi katanya). So, untuk cover yang terkena pup biasanya langsung saya cuci dengan tangan dan jemur deh...

Pembilasan

Kalau popok kainnya tidak terlalu banyak, kadang saya bilas pakai air bekas mandi bayi saya (note. hanya utk bilasan awal bbrp popok kain dan utk menghemat air). Sehabis itu baru dimasukkan ke mesin cuci. Namun kalau popoknya lagi banyak, saya masukkan semua ke mesin dan saya pasang program membilas. Ditinggal sebentar, kelar deh bilasannya. Setelah itu baru dipasang program mencuci.

Pencucian

Sesuai anjuran produsen popok kain, kami mencuci dengan suhu 40 derajat saja karena suhu tersebut sesuai untuk popok kain dan juga cover (bahan PUL). Suhu yang sama juga disarankan bila menggunakan Bambino Mio Fresh utk mencuci. Jadi, biasanya kami mencuci dengan deterjen MV, antibakteri Mio Fresh, plus satu tablet Calgon utk mengatasi hard water (air di sini mengandung banyak kapur, mineral, whatever...).

Pengeringan

Semua popok dan cover dijemur secara alami, tidak menggunakan mesin pengering.

PS. Informasi di atas ini merupakan penerapan selama 4 bulan pertama usia anak kami dan dengan jenis popok flats dan fitteds - mostly merk Eropa.

LU. Sep 11

Share/Bookmark

16.8.09

CD Second


Kalau semangat ber-cloth diapering terlalu tinggi, kadang saya harus menginjak lagi "rem penghematan" karena lampu sign sudah menyala *_* 

Akhirnya strategi pun dipikirkan kembali. Satu alternatif adalah membeli cd second yang banyak ditawarkan di forum jual beli barang second. Hasil menyusuri leboncoin.fr, saya menemukan beberapa penawaran yang menarik. Kadang terlalu banyak yang menarik jadi tetap saja harus pasang "rem". Setelah disortir, saya dapat beberapa "kandidat" dan kemudian saya kontak by email. Setelah bertukar info untuk menanyakan kondisi dan status barang, akhirnya saya memperoleh beberapa cd yaitu:
  • Itti Bitti AIO size L
  • Mommy's Touch Minky One Size
  • Swaddlebees Econappy One Size
  • Sweet Night size L (2 buah)
Dua cd pertama sudah dicuci dan dicobakan. Review-nya:
  • Itti Bitti: Walaupun ukurannya L ternyata sudah bisa dipakai oleh si kecil. Dan menurut site-nya, cd Itti Bitti ini modelnya hipster, jadi kalau nanti  berat si kecil sudah mencapai 8 kg, cd-nya jadi di pinggul... halah... Untuk daya serap, sejauh ini baru dipakai untuk siang hari dan tidak bocor. Saya belum berani memakaikan untuk malam hari kecuali kl sudah ada doublure tambahan yang cocok. Bentuk cd Itti Bitti sendiri menurut saya langsing di bagian tengah. Jadi cukup nyaman bagi si kecil. Dan salah satu kelebihan cd dgn ukuran adalah: kelihatan pas, tidak bulky. Bila dicuci, keringnya tergolong cepat. Yang bikin saya lebih cinta lagi adalah coraknya yang polkadot merah putih. Cocok dengan tema hari Kemerdekaan Indonesia... hoho...

  • Mommy's Touch: Awalnya bingung untuk meng-adjust kancingnya. Namun stlh melihat langsung ke site-nya, langsung oke. Bahannya lembut sehingga terlihat nyaman dan tidak terkesan bulky. Sejauh ini baru dicobakan pada siang hari dan tidak bocor.  Cepat kering saat dijemur.
Yang lain? Menyusul...


Share/Bookmark

13.8.09

Bumgenius


Sementara banyak orang sudah mencoba cloth diaper BG ini, saya baru mulai sekitar dua minggu yang lalu. Pasalnya, kalau mau beli di sini, harganya mahal berhubung import dr US. Akhirnya, ketika ada salah satu sahabat berlibur ke US, saya pun menitip satu BG One Size V3 berwarna Zinnia untuk si kecil. Hm, sekalian dua BG untuk keponakan saya di Jakarta. Pemesanan melalui internet (Nicky's Diaper) dan dikirim ke alamat kakak sahabat saya itu di US. Memang perjalanan BG ini jadi panjang, dari US ke Jakarta dulu, baru deh dibawa Ibu saya ke sini. Ngga apa deh, toh statusnya nebeng penerbangan orang yang ada kepentingan travel...

So, review ttg BG, sejauh ini baru dipakai sekitar 3-4 kali dan hasilnya:
  • Tidak pernah bocor
  • Adjustment sangat mudah (dgn kancing jepret, dipasang sesuai berat si kecil) dan jatuhnya cukup pas
  • Saat dijemur sehabis dicuci, keringnya cepat (lha iya, wong pocket diaper...)
  • Pup yang mengenai lapisan dalam mudah dibersihkan
Menyesal juga sih kenapa tidak beli lebih dari satu...


Share/Bookmark

10.8.09

Jumlah Popok Kain


Sebenarnya berapa ya jumlah popok kain yang harus disediakan di rumah? Info dari satu penjual popok menyebutkan minimal 15 bila mencuci dua hari sekali. Di buku panduan saya dituliskan jumlah yg diperlukan sesuai jenis popok yg kita inginkan (misalkan utk AIO integral berhubung keringnya lebih lama jadi perlu lebih banyak dibanding jenis pocket).

Saya sendiri berusaha menganalisa kebutuhan pribadi dengan berdasarkan pengalaman selama empat bulan ini. Pertimbangan saya begini:
  • Lihat dulu berapa banyak popok yg diperlukan dlm sehari. Bila penggantian popok kurang lebih setiap 3 jam, maka berarti dalam sehari memerlukan 8 popok.
  • Kemudian lihat cuaca pada umumnya, bila lebih banyak panas, maka jemuran kering lebih cepat. Jadi, stok popok tidak perlu banyak.
  • Lihat juga kemungkinan kondisi musim hujan atau musim dingin. Pastinya jemuran jadi lama keringnya.
Oke, sekarang kalau kondisinya seperti saya:
- mengganti popok setiap 3 jam sekali
- hidup di negara 4 musim (dimana kondisi dingin lebih banyak, apalagi dgn perubahan iklim spt skrg ini), serta
- lebih banyak pakai flat dan fitted diapers (jadi kl yg fitted bambu dan hemp pasti keringnya lebih lama).

O iya, kenapa 3 jam sekali ganti popok? Krn itu yg dianjurkan perawat dan dokter waktu saya baru melahirkan di RS (menyusui setiap 3 jam kemudian ganti popoknya). Selain itu, bayi saya type yang kalau basah dikit udah langsung bunyi (bukan nangis yah, asli bunyi doang... hehe...). Dgn flat dan fitted diapers yg nota bene tanpa fleece, sudah pasti langsung bunyi kalau pantat si kecil basah.

Oke, oke... Perhitungannya jadi begini:
  • Hari pertama menggunakan 8 popok (kloter 1)
  • Hari kedua menggunakan 8 popok (kloter 2), sementara popok kloter 1 dicuci paginya
  • Hari ketiga menggunakan popok kloter 1 BILA sudah kering. Kalau belum, ya terpaksa harus ada popok kloter 3. Sementara itu, popok kloter 2 dicuci.
  • Hari keempat, seharusnya popok kloter 1 sudah kering ya. Jadi popok tsb yang digunakan.
Total berapa tuh, 16 kalau musim panas, 24 kalau sinar matahari tidak banyak. Ini untuk kondisi pencucian popok sehari sekali. Kalau dua hari sekali?
  • Hari pertama, 8 popok kloter 1
  • Hari kedua, 8 popok kloter 2
  • Hari ketiga, 8 popok kloter 3, sementara popok kloter 1 dan 2 dicuci
  • Hari keempat, 8 popok kloter 1 BILA sudah kering. Kalau belum, harus ada 8 popok kloter 4.
  • Hari kelima, seharusnya popok kloter 1 dan 2 sudah kering...
Total berapa ya... 24 kalau musim panas dan 32 kalau musim lainnya. Duh, banyak juga... Pantas popok di rumah kadang terasa kurang, terutama bila sinar matahari sedang irit-iritnya...

Jadi, beli lagi?

PS. Ini perhitungan berdasarkan pengalaman pribadi, pada bayi usia newborn sampai sekitar 4 bulan, ASIX dan proses pencucian diapers menggunakan mesin cuci dengan pilihan setting suhu dan setting jenis bahan/kain.


Share/Bookmark

Flat Diapers Return...


Sedikit copy judul filmnya Batman Returns... Ini ceritanya gara-gara ibu saya datang dengan membawa dua flat diapers yg beliau beli di pasar Tanah Abang. Bahannya kain tetra putih dan ukurannya lebih besar dari flat diapers yg saya beli di sini (80x80cm versus 100x100cm). Menurut beliau, keponakan saya di Jakarta menggunakan ukuran ini jadi bisa dipakai lama. Benar juga sih, tapi saya sudah kadung malas menggunakan flat diapers lagi... *_*

Sampai akhirnya beberapa hari lalu cucian tidak kering karena cuaca mendung terus. Jadi selama 3 hari berturut2, mendung dan kadang gerimis. Sementara stok popok bersih semakin tipis. Akhirnya dipakailah flat diapers yg dibawa ibu saya... Lumayan, buat emergency ternyata sangat membantu. Memang oke ukurannya utk anak saya dengan berat sekarang, dan untungnya, kami sudah siap jauh2 hari dgn celana proteksi ukuran L yang bisa di-adjust dengan kancing jepret. Lega deh... Flat diapers made in Indonesia, penyelamat kami... *_*



Share/Bookmark