6.12.11

Training Pants (2)

Review borongan yukk...


Bright Bots (UK)
Jenis TP yang lapisan waterproof-nya di bagian soaker dan bahan utamanya (inner outer) adalah katun terry. Modelnya tanpa closure, jadi spt celana dalam biasa. Walaupun warnanya polos tapi pilihannya cantik2. Harganya terjangkau banget. Waktu saya cek seller di Perancis, bandingkan dgn di UK, tentu saja lebih murah di UK. Nah, berhubung saya niat beli tiga biji, jadi ya sekalian deh dari UK aja (eBay.co.uk). Agak bingung di pilihan size tapi kemudian saya putuskan utk beli yg S mengingat si Eneng langsing jaya. Ternyata muatnya hanya sebentar, segera akan di-fleamarket-kan.

Review: Cukup utk menahan pee satu kali, artinya kalau ada accident aja. Kl si kecil pee beneran dgn volume banyak, ya kurang nampung.

Imse Vimse (UK)
Belinya secondhand di leboncoin.fr, size-nya 11-14 kg. Jenis dan modelnya sama dengan Bright Bots. Karena saat itu ada seorang mommy yg jual langsung dua pieces, langsung deh dibeli (menghemat ongkir).

"A comfortable layer of organic cotton on the outside, soft elastic at the waist, two layers of absorbent organic terry cloth on the inside and a layer of polyurethane-laminated polyester keep clothes dry and allow the skin to breathe." (source: Imse Vimse website)

Review: Menahan pee lebih baik daripada Bright Bots. Sayangnya kl dijemur, keringnya lama.

Qtbunns (US, di Etsy)
Jenis dan modelnya idem juga dengan Bright Bots & Imse Vimse. Saya membeli yang berukuran S dan syukurlah ngga salah, masih bisa dipakai sampai sekarang. Motif Qtbunns ini cukup menarik dan membuat bingung dalam memilih. Akhirnya, mengingat si kecil suka pink dan ungu, saya pilih dua yang warna dominannya pink dan ungu juga...

Review: Sama dengan Imse Vimse di atas.




Beli secondhand juga di leboncoin.fr. Sizenya yang utk berat badan bayi 10-13 kg. Cepat banget sempitnya deh... O iya, jenisnya mirip dgn Bright Bots hanya saja ada perbedaan sedikit di model yaitu ala Boxer. Satu set udah ada dua pieces.

Review: Cukup menahan accident pee. Modelnya yg boxer style itu bikin pantat si kecil jadi gemesin... Keringnya agak lama di jemuran.


Ini punya anaknya teman yg sudah lama dipinjemin tapi sempat kegedean. Warnanya polos putih (ada option pink dan biru juga sih kalau ngga salah). Kl secara general, mirip banget dengan Bright Bots. Harganya aja yang beda (mahalan Bambino Mio).

Review: Sama dengan Bright Bots.



Notes :
  • Semua TP di atas tanpa stay dry inner yah… Spy berfungsi sbg alarm kl bocor.
  • Semua TP di atas innernya mudah dibersihkan kl terkena pup. No stain…
  • Review yang lengkap ada di Milis Popok Kain



Trimsies (US) 
Kalau yg ini jahit sendiri (pattern-nya beli di Trimsies). So far suka banget yg modelnya basic. Penyerap dan waterproof layer-nya bisa divariasikan sesuai preferensi kita. Saya sudah buat juga yang modelnya side snapping tapi belum bisa dikasih komentar.

Review: Kl yg ini jadinya review pattern yah. Nanti akan diulas terpisah.



Kesimpulan: Ternyata TP yg model2 basic (tanpa closure) oke2 aja kl ada accident pup, asal pup-nya ngga liquid spt diare. Jadi utk anak2 yg sudah solid pup-nya, bisa coba TP model basic ini. Kl ada accident pup, dibuka pelan2 saja, biasanya pup tsb ngga jatuh/keluar dari pants-nya dan kita bisa langsung lontarkan ke dalam toilet. Tapi kl pas anaknya diare, kerjaan nih... :D

Note: Review ini utk pemakaian selama kurang lebih 4-5 bulan pada anak usia 2 tahunan.




Share/Bookmark

4.10.11

Perawatan Popok Kain (3)

Tulisan ini tentang perawatan popok kain anak saya untuk satu setengah tahun belakangan ini. Pada intinya hampir sama dengan yang ada di blog Perawatan Popok Kain (2), hanya ada sedikit perubahan yaitu:


  • Untuk menyimpan popok kotor, saya hanya menggunakan nappy bucket Bambino Mio tanpa laundry net. Popok yg terkena noda langsung saya kucek sebelum dimasukkan ke ember tersebut.
  • Bambino Mio Fresh masih dipakai sampai akhirnya kami mencoba deterjen khusus yaitu Potion Tots Bots. We loved it so much! Dengan Potion, Mio Fresh tidak dibutuhkan lagi. Kemudian Juli lalu, kami mencoba Ultraco. Seperti halnya Potion, kami tidak menemukan masalah bau pada popok. Kedua deterjen tersebut bisa digunakan selama dua bulan utk setiap pak-nya. Sebulan terakhir ini, kami menggunakan deterjen Ecover yang banyak direkomendasikan ibu2 di forum cloth diapering. Sejauh ini, saya suka juga. No smell dan bersih.
  • Suhu pencucian: sejak saya pakai Potion sampai Ecover, suhu cukup di 30 dercel saja. Bersih! Utk Potion dan Ecover, keduanya mencantumkan di petunjuk pencucian bahwa dengan suhu 30 dercel saja sudahlah cukup.
  • Pengeringan: Dua bulan terakhir ini, saya mencoba untuk mengeringkan popok dengan dryer namun TIDAK untuk popok ber-PUL maupun diaper cover. Hasilnya, sangat menarik... Popok fitteds dan insert2 jadi lebih lembut begitu keluar dari dryer.


Cloth diapering is fun... Perawatannya bisa berubah sesuai kondisi (jenis bahan popok, deterjen, preferensi, mesin laundry yg ada, etc).



***



Share/Bookmark

17.8.11

Elastic Story

Seperti yang sudah saya rencanakan, bahan2 yg sudah dipotong untuk trainer Trimsies dibawa ke mertua. Mesin jahit saya, Selecline, masih suka ngambeg. Jadi saya memanfaatkan liburan di mertua dgn meminjam mesin Singer bu-mer.

Awalnya pingin jahit yang bahan outernya katun ijo itu. Tapi akhirnya berubah, ke bahan fleece, karena pingin duluan bikin Quick Trainer (itu istilah di panduan pattern Trimsies). Ternyata, dengan keterbatasan kemampuan saya menggunakan mesin jahit, plus beberapa faktor lain, si bahan Quick Trainer ngga jadi2 walaupun saya sudah menjahitnya lebih dari dua jam.

Macetnya di bagian penjahitan elastik. Jenis elastik yang saya beli itu latex. Dibeli di satu toko online keperluan seputar popok kain. Kayaknya di Perancis, jenis elastik ini cukup banyak beredar utk membuat popok kain. Tapi kenapa jarum mesin jahitnya ngga mau ya... Tiap saya coba, selalu benangnya ngga ngiket. Alhasil, elastik bolong2 kecil kena jarum. Saya tes berulang utk menjahit ke bahan lain, bisa. Kenapa ya...

Ribet dengan urusan sahur dan berbuka di rumah mertua, kemudian urusan2 lain, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan project tsb. Tapi tetap saya ingin cari tahu kenapa oh kenapa si elastik seperti itu. Di situs ini dan ini, kelihatan baik2 saja, terjahit dgn sukses. Di link sini juga idem (ih, warna pink-nya cakep).

Akhirnya, tekad kuat utk segera membeli mesin jahit baru yg bagusan ber-merk. Bobol tabungan! *ntar kl dapet bonus, gantiin duitnya ya, Pa...* Maksudnya, supaya saya bisa terus coba dan praktek, ngga usah nunggu moment ke mertua. Kesian jg nanti kl mesin bu-mer rusak gara2 saya. Tul ngga... Lagian saya mepet nih, planning toilet training kan summer ini. Summer dah mau kelar euyy...! *red alert*

Hari ini, mesin jahit, belum terwujud. Tekad belinya baru dua hari lalu. Kami blm sempat ke tokonya yg kebetulan beda kota. Sejam aja sih dari sini ke Montargis. Mungkin wiken ini.

Sambil menunggu wiken, ternyata ada another elastic story yang menyebalkan.

Kemarin kutak katik box isi bahan2 menjahit dan saya menemukan FuzziBunz ijo yang PUL-nya udah tewas. Saya ingat bhw elastik-nya FB ini sangat istimewa dan mudah dicopot. Segera saya cabut kedua elastik tsb dari casing-nya. Gembira... Saya ingin menerapkan teknik yg sama. Using that buttonhole elastic with, of course, buttons on my Trimsies trainer.

Habis subuh, saya jahit kancing2 & casing utk trainer menggunakan tangan (handsew). Semangat 45, mumpung hari Kemerdekaan RI. Satu elastik bisa masuk dgn mantap. Keliatan keren. Kancingnya warna-warni, ngga apa lah, ketutupan toh, posisinya di dalam trainer. Saat siap utk memasukkan elastik kedua, saya ngga nemu barangnya. Eh, kemana... Saya bongkar ruangan tempat saya menjahit semi ngantuk itu. Ngga ada. Dicari ke ruangan lain, ngga ada juga. Ajaib. Harusnya kan ngga jauh2 dari elastik pertama. Apa saya pindahin ya?

Mubeng2 seluruh rumah, ngga nemu. Nyoba cari elastik sejenis (ukuran 3/8 inch) di internet, mimpi lo... Di satu forum emak2 US ada yg bilang ngga bakal dapet ukuran elastik itu utk jenis buttonhole. Cuma FuzziBunz kayaknya yang punya.

Ahhh... Memang ngga jodoh sama elastik *mangkel jambak rambut*




Note. It's finally done. See here.


Share/Bookmark

4.8.11

After 2 years... Trimsies


We've been cloth diapering for more than 2 years. We started when our baby was 10 days old. And she will be 2 years and 4 months old in 4 days. Therefore, I can say that we have been through a lot. At the beginning, I expected that my baby, now my toddler, Estelle would be like her older sister who was free from diaper before 2 years old. Unfortunately, no. Different circumstances, different characters, different me :D

So here we are, still having a close relationship with diapers, especially the cloth ones. And I haven't updated this blog for months since we were occupied with many things, including the moving to a new apartment.

My little girl started to understand about the use of potty and toilet after we made the first trial (see this blog). But she just sat on the potty without having result. There was one morning potty time that gave a pee result and I was so happy. It was when we were still at the old apartment. And then, couple weeks ago, she made a pee in a mini toilet during daycare time. The daycare assistant told me about this. Wow... Surprising... She made it at the daycare. A big thing, right?

We plan to put her into school next year. At that time, she's supposed to be free from diapers. I know we still have time. But me, personally, I am exhausted with this diapering thing. I am tired trying to catch her just only to put on the diaper. I am tired of being patient. I am tired of arguing the same thing every day. I am just... thinking that it's supposed to be finished. Two years of diapering is too much for me. So, we plan another potty training this summer, after our moving and after our holidays.

The problem is, our new apartment is covered with carpet, except the bathroom, the toilet, the master bedroom and the kitchen. So if we stick to the Gina Ford method, I can say, it will be difficult. Considering some accidents that usually happen at the beginning, how am I supposed to clean all of those? We do not have to tool for steaming and cleaning the carpet yet. Only usual vacuum cleaner. Not enough for pee or poop.

I thought, I would need more trainers. Yes, more. So if accident happens, it can be absorbed or protected by the trainer layer. The price for one trainer is quite expensive. Another option, how about secondhand trainers? I checked in eBay and Leboncoin, hm, still expensive. I might need minimum 8 extra trainers. It costs at least 48 EUR for the 8 secondhands. Hm...

Then I remembered that I had some fabrics for making diapers. I never used them because I did not know exactly how to sew with a machine (and my new machine, cheap one, was out of order!). Et voilà! I searched some information at one mailing list of 'sew your own diaper' and I found one recommended trainer pattern. Trimsies.

Cutting the fabrics with my little one around me was difficult. So many distractions (for an amateur like me, that's too much :). Finally I finished cutting for one trainer this morning. It will have layers like this:
  • Outer in print cotton
  • Inner in fleece
  • Soaker in bamboo
  • PUL will be put under the soaker
No snap or H/L for the first trial.

* I forgot about the details because I bought all those fabrics in 2009 except the PUL fabric which I cut from one unused diaper (homemade, bought in eBay, bad performance).


One thing that I like from Trimsies pattern: it provides variations. I planned to make the basic one but then because of my limitation, I switched a bit into one variation that is mentioned in the pattern.

I don't know the end result yet. I will try to sew it this weekend at my in-law's house (I'll borrow their sewing machine).

Any comment or suggestion? Allez-y... Silakan...


Share/Bookmark

12.3.11

Salon Baby Paris, March 2011


Hari ini saya berkesempatan untuk melihat Salon Baby, sejenis Baby Expo, di Paris. Sebenarnya tidak ada kepentingan khusus, apalagi si kecil sudah hampir dua tahun usianya, bukan baby lagi. Tapi saya ingin melihat-lihat beragam popok kain yang ada, sekalian menghabiskan waktu berduaan dengan suami (anak-anak tinggal di rumah bersama kakek neneknya).

Dulu sewaktu kami masih tinggal di Lyon, kami sempat juga mengunjungi Salon Baby di sana serta beberapa expo terkait produk-produk organik dan eco life. Biasanya brand popok kain yang ikut expo adalah Piwapee, Bambino Mio dan Lulu Nature. Selebihnya, ada beberapa store yang khusus menjual produk2 organik dan eco life yang ikutan menampilkan beberapa produk popok kain, umumnya buatan Perancis or negara Eropa lainnya.

Di Salon Baby kali ini, saya menemukan tiga booth yang membawa produk popok kain, yaitu Piwapee (again and again), Thip Couches dan Bebe Club Eco.

Piwapee adalah brand lokal yang sudah lama masuk ke baby shops dan organic stores. Piwapee juga punya produk wetbag, deterjen khusus cloth diapers, etc. Thip Couches adalah online baby shop dan produk-produk popok kain pocket yang dibawanya bermerk Happy Flute buatan Cina. Sedangkan Bebe Club Eco sepertinya perusahaan wiraswasta kecil dan membawa popok2 kain buatan Mesir bermerk Pandino dan Dimooo. Jenisnya ada yang pocket dan ada juga yang fitted. Bahan utamanya katun, baik yang biasa maupun yang organik (menurut suami saya, katun Mesir adalah salah satu yang terbaik di seluruh dunia).

Berikut ini beberapa foto yang saya ambil:

Piwapee diaper cover size S (so cute dgn brodiran kupu2)


Happy Flute diapers, sebagian mirip Minky China diapers ya...


Dimoo pocket diapers, motif kodoknya lucu banget

Sayang sekali Lulu Nature tidak ikutan expo kali ini padahal saya sudah curious sekali untuk melihat langsung produk2 barunya.

Ok, that's all...



Share/Bookmark

15.2.11

Review 5 Diapers

Ini namanya borongan, berhubung lagi update file review versi ketiga, dan sekalian ngecek popok kain mana yg blm saya laporkan reviewnya. Ternyata ada 5 biji nih...


Cluebebe (Lovely Black)
Jenis (pockets, AIO, AI2, fitteds, prefolds, flats): Pocket
Bahan (outer, inner, insert, soaker, etc): PUL, fleece, insert MF
One size atau Multi size: One size
Closure (hook & loop - HL, snap, peniti, snappi): H/L
Usia dan berat badan anak: 22mo, 10-11 kg (pertama pakai sekitar usia setahun - lupa)
Susu yg dikonsumsi anak: ASI, susu cair

Isi review (diutamakan performance & kualitas-nya spt daya serap, kecepatan kering, etc, tapi kl mau nambahin ttg tampilan fisik, boleh2 aja):
Suka motifnya, jatuh cinta pada pandangan pertama :) Nitip ke teman utk dibawa ke sini. Cuttingnya lumayan besar tp ngga sebesar MM. Daya serap insertnya bisa nampung pee pagi sampai maksimal 4 jam. Di jemuran juga kering cepat. Mungkin memang lbh baik kl di bagian tengah ada satu lajur snap utk setting ya. Tp sejauh ini sih masih oke2 aja dipakainya.

Rating pribadi 1-5 (1=sgt tidak suka, 2=Tidak suka, 3=So-so aja, alias lumayan dah, 4=Suka, 5=Suka bangettts): 4


Metalmom
Jenis: Pocket
Bahan: PUL, bambu, insert microfiber+bambu
One size atau Multi size: One size
Closure: Snap
Negara asal (pemilik brand-nya): Indonesia
Usia dan berat badan anak: 22mo, 10-11 kg (pertama pakai berat sekitar 9kg, usia 16mo)
Susu yg dikonsumsi anak: ASI, susu cair

Isi review:
PUL-nya lemes. Cutting diaper-nya besar, namun berhubung dijajal pertama pas usia si kecil di atas setahun, jadi oke2 aja. Insertnya menyerap dgn baik. Utk pemakaian pagi hari (heavy pipis time :) bisa nampung 3 jam. Kalau lebih, pernah bocor samping. Kering di jemurannya cepat. Suka dibawa utk pergi2. Salah satu pocket diaper andalan.

Rating pribadi 1-5: 4


Fuzzibunz
Jenis: Pocket
Bahan: PUL, fleece, insert microfiber
One size atau Multi size: One size
Closure : Snap
Negara asal (pemilik brand-nya): USA
Usia dan berat badan anak: 22mo, 10-11 kg (pertama pakai berat sekitar 9 kg, usia sekitar 14mo)
Susu yg dikonsumsi anak: ASI, susu cair

Isi review: Slim, PUL-nya lemes. Insertnya oke, kl dipakai double blm pernah bocor (compared dgn insert BG V3.0). Pernah utk nighttime dan mantap. Keringnya juga cepat di jemuran. Pinginnya kasih rating 5 tp sayang lapisan PUL-nya udah lepas dan robek, jadi 4 aja yah... Insertnya masih mantap, jd dipakai bareng BG aja.

Rating pribadi: 4


Flip Organic
Jenis: AI2
Bahan: PUL, katun organik
One size atau Multi size: One size
Closure: Snap
Negara asal (pemilik brand-nya): USA
Usia dan berat badan anak: 22mo, 10-11 kg (pertama pakai beratnya msh 9 kg, usia sekitar 16mo)
Susu yg dikonsumsi anak: ASI, susu cair

Isi review: Suka bgt dgn covernya yg slim dan walau tanpa double gusset ternyata nutup dgn baik (dibanding Flexi Wrap-nya Tots Bots). Soaker/insert organic-nya bisa nampung utk 3 jam di pagi hari (heavy pipis time). Itu juga udah kuyup :) Keringnya ngga lama di jemuran. Lumayan praktis buat pergi2. Kadang insert-nya saya ganti dgn prefolds or fitteds yg slim (Flexi Tots). Pernah jg dgn Tetro.

Rating pribadi 1-5: 5 (rating ini sptnya lebih ke cover-nya :D )


Tetro Fitted
Jenis: Fitted
Bahan: katun (flanel) 8 layer
One size atau Multi size: One size
Closure: Ikat
Negara asal (pemilik brand-nya): Poland
Usia dan berat badan anak: 22mo, 10-11 kg
Susu yg dikonsumsi anak: ASI, susu cair

Isi review:
Bahan flanel halus dan lembut, motifnya garis2 dgn warna soft. Prewash 3 kali, daya serap udah lumayan. Utk pemakaian 3 jam, langsung penuh terutama di pagi hari. Kering di jemuran termasuk cepat. Sistem ikatnya utk toddler sptnya agak merepotkan (kl anaknya tdk bisa diam). Tp lama2 terbiasa mengikat dgn cepat :) Krn ini fitteds, jadi msh hrs dilapis diaper cover. So far cucok dgn semua diaper cover yg ada di rumah.

Menurut info di internet, diaper Tetro ini dibuat selaras dgn tujuan Elimination Communication (infant potty training). Jd memang mudah kl mau buka dari bawah, tanpa lepas ikatannya, slide down aja bagian depan diaper. Kyknya cucok bgt deh buat ibu2 yg menerapkan EC. Trus buat toddler yg lg toilet training jg gampang, tinggal diajarin nurunin bagian depan dan lipat ke belakang sblm duduk di potty (tp ini blm saya lakukan ke Estelle). Ukurannya utk Estelle sudah ngepas.

Rating pribadi 1-5: 4



Share/Bookmark

10.2.11

Kanga Care Wetbag (Rumparooz)





Akhirnya beli juga... dan happy. Kalau menginap di mertua, bisa adem ayem di kamar atas, ngga perlu cari2 ember baskom ke basement :) Bawa diaper kotor ke mesin cuci di basement juga lebih enak. Deskripsi lengkap ttg Kanga Care wetbag bisa dilihat di sini.

Dalam foto, wetbag-nya diisi penuh dengan 15 popok kain bersih dan 3 diaper cover. Penuh-nuh... Detailnya sbb:
  • 4 fitted diapers Flexi Tots, plus doubler masing2
  • 3 fitted diapers Lulu Bambou, plus doubler masing2
  • 1 fitted diaper Goodmama, plus doublernya
  • 1 pocket diaper Cluebebe Lovely Black, plus 2 insert bawaan
  • 1 pocket diaper Metalmom, plus 2 insert bawaan
  • 2 pocket diaper Zigie Zag, plus insert campuran
  • 1 AIO Fanya
  • 1 AIO Itti Bitti d'lish
  • 1 fitted diaper model pocket buatan Mbak Siti :) plus insert Pop-in booster night
  • 3 diaper cover: Popolini, Lulu Nomade dan Flexi Wrap
Itu diaper RaR yg di luar cuma buat melihat gambaran ukuran si wetbag kl dibandingkan dgn diaper.

Mungkin wetbag ini terlalu besar buat ibu2 yg rutin cuci popok setiap hari. Namun lumayan berguna utk travelling, buat wadah popok kotor maupun baju kotor. Kalau utk popok kotor, maksimal 3 hari harus udah dicuci. So, travelling week-end kali ya... Berangkat Jumat, Minggu balik.

Yang berminat, mungkin bisa kontak Rumparooz Indonesia. Kali aja bisa pesan :)

Note. Ember baskom : kamsudnya sih emang baskom plastik, soalnya mertua ngga punya ember.


Share/Bookmark

3.2.11

Bentley Organic Toy Sanitizer


Sanitizer ini dibeli saat si kecil mulai aktif bermain di awal tahun lalu. Kebetulan ketemu produk ini di satu toko organik yang kami kunjungi. Di site produsennya tertulis:

This unique product is free from harmful chemicals and is proven to kill 99.9% of germs leaving your childs toys and play things hygienically clean and sparkling.

Sanitizer ini bisa utk dipergunakan untuk alas makan di kursi bayi dan playpen, juga meja bermain atau dapur mainan si kecil. Serunya, kl lagi kepepet, saya suka pakai produk ini juga utk lantai saat terkena noda makanan di spot2 tertentu (bukan untuk satu ruangan...). Kenapa? Krn si kecil senang main di lantai kan. So, setelah lantai dibersihkan, tinggal semprot... tunggu sekitar 30 detik, lap dengan kain kering. Selesai :)





Share/Bookmark

1.1.11

Our Wetbags

Sebelumnya... Happy New Year!! Semoga tahun 2011 memberikan banyak kesejahteraan dan keselamatan dalam hidup kita semua. Amin.

Back to the topic. Wetbags. Benda ini amat dibutuhkan oleh kami untuk trip singkat beberapa jam maupun untuk liburan panjang ke kota atau negara lain. Dan tidak hanya untuk wadah popok kotor, namun juga untuk baju renang basah maupun baju kotor lainnya.

Awalnya saya membeli homemade wetbag dari seorang penjual di eBay. Warnanya putih dan bahannya hanya PUL polyester tanpa lapisan lain. Harganya jauh lebih murah dibanding wetbags yang dijual di OS.

Wetbag kedua, Close Parents. Waktu itu saya membeli trial pack Close Parents yang berisi satu popok Pop-in, satu wetbag size S dan satu flushable liner. Bahan wetbag Close Parents adalah bahan waterproof yg cukup solid tanpa lapisan tambahan. Saya suka sekali wetbag ini. Namun sayang, saat saya bawa ke Indonesia, wetbag ini sempat tertinggal di penginapan di Yogya. Adik ibu saya akhirnya mengambil ke sana dan mengirimkannya ke sini bersama dgn barang2 titipan saya yg lain. Sekitar dua bulan stlh kami tiba di Perancis, wetbag ini baru kami terima (pengiriman via laut). Saat itu saya melihat kondisi wetbag sudah kurang oke. Ada bbrp lubang kecil spt bekas krokotan serangga. Sedih.

Wetbag berikutnya yg kami beli adalah Planet Wise ukuran M. Belinya di Metropolis Baby sblm saya liburan ke Indonesia. Jadi, begitu saya ke sana, wetbag sekalian saya pakai dan kemudian dibawa ke sini. Bahannya dari katun dan PUL. Lumayan. Motifnya lucu, Dotastic.

Wetbag keempat adalah ACE. Gratis dari adik ipar. Ukurannya hampir sama dengan Planet Wise di atas. Wetbag ini edisi pertama, belum menggunakan PUL, jadi lebih baik tidak utk popok kain kotor.

Berikutnya, dua wetbags dari merk yang sudah lama saya incar, yaitu Monkey Foot Designs (MFD). Dulu saya ragu utk memesannya karena biaya kirim dari US yg agak lumayan. Akhirnya, saya membelinya juga karena benar2 penasaran dgn kualitasnya yang menurut beberapa review sangatlah bagus & motifnya lucu2. Setelah saya mempergunakannya (size M), ternyata benar. Bahan waterproof-nya sangat solid dan tebal (ProCare fabric). Untuk trip ke mal, bisa muat 2 popok kotor. Cantolannya bisa dipasang di stroller, jd tas bayi/anak tidak penuh oleh popok kotor.

Selain wetbags di atas, saya juga suka mempergunakan satu tas Tommee Tippee yang bisa difungsikan sbg wetbag dadakan, khusus utk tempat cadangan baju bersih si kecil saat trip ke mal. Lapisan dalamnya waterproof, jadi relatif aman utk menyimpan baju, popok dan bib.

Saat ini saya sedang mempertimbangkan untuk membeli satu wetbag lagi yang bisa memuat sekitar 12-15 popok kotor. Bisa juga pail liner sih. Kebutuhannya adalah untuk menampung popok2 kotor saat menginap di rumah mertua. Biasanya agak repot utk membawa baskom plastik besar berisi popok kotor dari lantai atas ke basement (tempat mesin cuci mertua). Kl semua popok masuk ke wetbag besar atau pail liner, saya bisa menentengnya langsung dgn satu tangan (biasanya si kecil suka ingin ikut saya turun tangga, jd harus sambil menggendong).

Kepikiran wetbag-nya Rumparooz (Kanga Care) atau Piwapee, atau... yang lain. Bandingkan harga dan review dulu deh. Kl memungkinkan, saya sih pinginnya membuat sendiri dari shower curtains. Bahannya sudah siap sejak dua bulan lalu. Namun sayangnya, sampai saat ini mesin jahit belum bisa dipergunakan.

We'll see... For sure, one XL-sized wetbag is on my list for 2011.


Share/Bookmark